“Poin ke 8 dalam Bai’at NII

“Semoga Alloh berkenan membenarkan pernyataan bai’at saya ini, serta berkenan pula kiranya ia melimpahkan tolong dan kurnianya atas saya sehingga saya dipandaikannya melakukan tugas suci ialah hak dan kewajiban tiap-tiap Mujahid, menggalang Negara Kurnia Alloh Negara Islam Indonesia”. Amin!


Do’a yang termaktub dalam poin kedelapan ini adalah satu sikap kepasrahan dan ketundukan warga bai’at, bahkan diatas segala usaha/ perjuangan, kesuksesan dan keberhasilannya bukan semata-mata karena kedigdayaan dan kekuatan yang ada, tetapi semata-mata karena Alloh SWT.

“Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Qs. Al Anfal [8]:17)

Untuk itu setiap warga bai’at harus siap dengan pendidikan, dengan cara mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh Ulil Amri baik berupa tazkiyah, tarqiyah atau ta’lim yang sudah diprogram oleh Pemerintah NII dalam masa perang.

“Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: “Ya Robbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (Qs. Thaahaa [20]:114)